Sunday, September 27, 2009

Hasta Praja Sanggakara

Sudah setahun lamanya saya bersekolah di SMA Labschool Kebayoran. Dalam setahun itu banyak pengalaman yang saya alami, mulai dari yang paling menyenangkan hingga pengalaman yang rasanya tidak ingin saya alami. Orang-orang banyak yang bilang kalau "masa SMA adalah masa yang harus dinikmati". Jadi ya inilah saya, berusaha menikmati masa SMA. Disini saya akan berbagi sedikit tentang pengalaman saya setahun di SMA Labschool Kebayoran. Kita mulai...

Jaman kelas 9, orangtua saya sudah mulai bertanya, "mau masuk SMA mana kamu?". Kemudian saya jawab dengan mantap, "SMA Labsky." Bukan karena saya malas berpindah-pindah sekolah atau bagaimana, tapi menurut saya SMA Labschool Kebayoran adalah SMA yang--menurut saya--yang pas untuk saya. Hal pertama yang menarik saya masuk SMA Labschool Kebayoran adalah organisasinya, baik itu OSIS maupun MPK. Dan Alhamdulillah pada akhirnya saya diterima tanpa masuk cadangan.

Hari pertama saya di SMA Labschool Kebayoran dimulai dengan adanya Masa Orientasi Siswa, atau yang lebih dikenal dengan "MOS", yang dibimbing oleh kakak-kakak OSIS Taranggana Maha Prawira dan MPK Hastrawara Balapradana. Bukannya bermaksud sombong atau bagaimana, karena dulu saya SMP di tempat yang sama, jadi perkiraan saya MOS-nya tidak akan begitu jauh berbeda. Tipikal Labschool Kebayoran lah; nametag yang ribet, makanan ditentukan, tiap pagi lari dulu, makan komando, pergerakan cepat dan lain sebagainya. Ekspektasi saya tidak jauh melenceng. Semuanya benar terwujud. Dalam MOS, kita dikenalkan oleh budaya SMA Labschool Kebayoran, beigitu juga dengan komponen didalamnya yang berupa kakak angkatan 7 (Sapta Garuda Adhikara), dan kakak angkatan 6 (Heksa Satria Cakrawala),angkatan saya--angkatan 8, beserta guru-guru dan para karyawan. MOS berjalan selama 3 hari, dan pada hari ke-4 ada pembagian kelas beserta Expo Exkul. Saya kebetulan menempati kelas XB, bersama 39 teman lainnya. Dan ketika Expo Exkul saya sempat bimbang memilih exkul mana yang akan saya ikuti nantinya, dan pada akhirnya pilihan saya jatuh kepada "Skyblitz", yaitu ekstrakurikuler fotografi.

SMA Labschool Kebayoran terkenal dengan sekolah yang menuntut murid-muridnya menjadi murid-murid yang aktif, tidak heran kegiatan non akademisnya begitu banyak. Pada awal bulan Ramadhan, ada semacam pesantren yang dilaksanakan disekolah yang dibimbing oleh kakak OSIS Diwakara Balasena, MPK Prajadhyasta Atmaraksaka, dan beberapa anggota Rohis. Jujur, kegiatan ini agak membosankan, dan tidak begitu menarik.
Di akhir bulan Oktober tibalah kegiatan yang menjadi ciri khas Labschool, yaitu Trip Observasi atau yang lebih dikenal dengan "TO". Sebelum TO, diadakan Pra-TO. Disini anak-anak angkatan 8 dibagi ke sekitar 20 kelompok, dan didampingi oleh kakak OSIS yang disebut PDP. Kita membuat nametag dengan design yang dibuat kakak seksi kesenian yang agak ribet memang modelnya, serta tongkat yang juga didesign oleh kakak seksi kesenian. Selama Pra-TO kita diajarkan berbagai hal yang kita perlu tahu agar nantinya ketika TO, kita bisa menyesuaikan diri disana.
Nah, pada akhir Oktober, Hasta Praja Sanggakara--itulah nama angkatan 8. Berangkat ke Desa Pasir Muncang, yang terletak di Purwakarta. Saya kebetulan berada di kelompok 7 bersama Faldi sebagai ketua kelompok, Andra, Cinta, Etsa, Galih, Andre, dan Kak Resta & Kak Wasis yang menjadi PDP. Lima hari kami lalui di Pasir Muncang, dan saya mendapat banyak pengalaman. Mulai dari jaga fendel malam-malam, pergi membeli bahan masakan di warung, hingga memasak dengan kompor minyak.

Berkaitan dengan ekstrakurikuler saya, yaitu Skyblitz, tiap satu semester mengadakan hunting foto. Sebulan setelah TO, kita semua pergi ke Kota Tua dan hunting disana. Kegiatan fotografi tidak hanya itu saja, ada program kerja dari seksi publikasi & dokumentasi OSIS Diwakara Balasena yaitu "Hunting On The Trip" atau disingkat HOTT. Saya dan beberapa teman saya mengikuti proker ini. Acaranya adalah menginap selama 2 hari 1 malam di daerah Lembang dan pergi hunting foto di sekitar Bandung & puncaknya di Tangkuban Perahu. Acaranya singkat namun sangat seru.

Tak lama setelah HOTT, ada Studi Lapangan. Disini, tiap angkatan mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Kelas X pergi ke Pangandaran, kelas XI ke Jogja, sedangkan kelas XII ke Pulau Dewata--Bali. Di Pangandaran, kita mengunjungi banyak sekali tempat, seperti Green Canyon dan Kampung Melayu. Kebetulan tempat menginap kita dekat sekali dengan Pantai Pangandaran, jadi seringkali ada waktu luang, pasti kita pergi ke pantai dan bermain-main dengan ombak. Kadang-kadang juga menyarter sepeda.

Salah satu minat saya masuk SMA Labschool Kebayoran adalah untuk berorganisasi, seperti yang sudah saya jelaskan di awal tadi. Jadi pada awal Maret saya mulai mengikuti Lapinsi, semacam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa yang merupakan tahap awal bagi siswa-siswi yang ingin mengikuti seleksi menjadi anggota OSIS ataupun MPK. Setelah Lapinsi, tahap berikutnya adalah TPO, yang merupakan Tes Potensi Organisasi. Disini para siswa dan siswi diuji kebugarannya dalam tes fisik, diuji kemampuan berbicara dan argumentasi dalam tes makalah, serta diuji pula keagamaannya dalam tes rohani. Dari sinilah diketahui mana saja murid-murid yang mempunyai kemampuan besar menjadi OSIS. Namun sayangnya pada hari pengumuman TPO, dimana murid-murid yang terdaftar diberikan surat berisikan tulisan "Lulus/Tidak Lulus", surat saya bertuliskan "Lulus/Tidak Lulus", jadi apa boleh buat, berarti menjadi OSIS bukan takdir saya.

Di akhir semester, setelah ujian akhir semester ada program untuk kelas X yang terakhir, yaitu Bintama, yang merupakan singkatan dari "Bina Mental Siswa Indonesia". Untuk angkatan Hastara, Bintama diadakan di Pusdikpassus Batujajar dan Situ Lembang, sama seperti angkatan 6 keatas. Disini, kita dibimbing oleh pelatih dari Kopassus dan beberapa kakak OSIS, mayoritas dari seksi Bela Negara. Kalau SMP punya Bimensi, SMA punya Bintama. Seperti hal-nya MOS, saya memperikirakan Bintama tidak akan jauh berbeda dengan Bimensi. Namun ekspektasi saya agak melenceng dikit. Walaupun Bintama tidak sekeras Bimensi, Bintama jauh lebih seru dari Bimensi. Makan komando adalah hal yang wajar, begitu juga dengan teguran dari para pelatih. Hal yang tidak terlupakan dari Bintama adalah pada saat saya mencoba reppling dari ketinggian lebih dari 6 meter, masuk ke dalam air di Situ Lembang yang derajatya dingin sekali dan kebetulan itu sedang berkabut, dan tentu saja Caraka Malam. Kelompok saya merupakan salah satu kelompok yang berangkat awal-awal. Saya mengira akan ada hantu palsu yang akan menakut-nakuti kita namun ternyata hanya para pelatih saja ditambah suara-suara mereka yang menambah tegang suasana.

Soal akademis, dari kelas X saya ingin masuk jurusan IPA, memang nampaknya berat tapi pada akhirnya Alhamdulillah nilai saya diatas standar penjurusan sehingga bisa masuk IPA. Awal-awal belajar di kelas IPA--saya sekarang duduk di kelas XI IPA 3--merupakan penderitaan dunia bagi saya, tugas yang banyak, ulangan yang jadwalnya dempetan, dan hal lainnya. Namun saya berusaha bisa mengatur jadwal belajar saya sehingga tidak terlalu kagok lagi nantinya.
Di kelas XI juga ada pemilihan anggota MPK. Ini terjadi seminggu sebelum pelantikan tanggal 17 Agustus, bertepatan dengan Dirgahayu Indonesia. Alhamdulillah saya, dan 3 teman saya Ayesha, Ajor, dan Wisnu terpilih menjadi anggota MPK. Sekarang, resmi menjadi anggota MPK Balaprawira Cakradarmatha yang akan bekerjasama setahun kedepan dengan OSIS Ksatrianala Saghrayudha.

Saya masih harus mengarungi 2 tahun lagi di SMA Labschool Kebayoran. Semoga 2 tahun mendatang menjadi tahun yang bisa saya manfaatkan dengan baik dan bisa saya nikmati. Labschool!

Saturday, September 26, 2009

What Time Is It Now?

Mulai bulan Mei yang lalu, saya mulai terkena virus Hallyu. Apa? Anda tidak tahu? Ayolaaah, itu virus yang sangat booming saat ini, terutama di kalangan anak-anak remaja.
Ya, jadi Hallyu itu adalah istilah Korea dari "Korean Wave". Isitilah Hallyu ini akan saya bahas di lain waktu. Kali ini saya akan berbagi tentang salah satu album dari artis Korea favorit saya, 2PM.


dari kiri-kanan: Chansung, Junsu, Wooyoung, Jaebum, Junho, Nichkhun, Taecyeon

2PM adalah boyband dari Seoul, Korea Selatan dibawah naungan JYP Entertainment yang beranggotakan 7 orang, yaitu Jaebum (Leader), Junsu, Nichkhun, Taecyeon, Wooyoung, Junho, dan Chansung. Pemilihan anggota ini didokumentasikan pada film dokumenter berjudul "Hot Blood" yang ditayangkan di Mnet. Disini mereka masih merupakan "One Day" yang beranggotakan 11 orang. Namun pada akhirnya JYPE memutuskan untuk memecah "One Day" menjadi dua grup; 2PM dan 2AM yang beranggotakan 4 orang.

2PM memulai debut-nya pada tanggal 4 September 2008 dengan single pertamanya "10점 만점에 10점", dengan aliran musik mereka yang dapat dikategorikan sebagai hip-hop dan R&B dan gaya dance campuran B-Boy dan akrobat, mereka pun mendapat respon baik dari masyarakat Korea. Dari sinilah terbentuk "Hottest" yang merupakan nama fan club dari 2PM.



Tak lama setelah debut, 2PM meluncurkan album pertamanya yang berjudul "Hottest Time Of Day". Nama "Hottest" diambil dari judul album ini. Disamping "10점 만점에 10점" yang menjadi single pertama, pada tanggal 17 Oktober 2008 mereka mengeluarkan "Only You" sebagai single kedua. Mulai saat inilah kegiatan 2PM dipenuhi oleh promosi di berbagai acara musik di TV seperti Music Core, Mnet Countdown, Music Bank, Inkigayo, dan bermacam-macam variety show.



Beberapa bulan setelah promosi album pertama selesai, 2PM kembali ke kancah entertainment Korea dengan album kedua "2:00 PM Time For Change", dengan "Again & Again" sebagai single pertamanya. Setelah munculnya album ini nama 2PM mulai merebak ke seluruh dunia, hingga Indonesia. Mereka pun sempat ikut mendampingi Wonder Girls--yang bernaung di bawah entertainment company yang sama yaitu JYP--ke Amerika, dan ikut tampil di MTV Iggy yang bertempat di New York Times Square. Untung ada Jaebum & Taecyeon yang sudah sangat fasih berbahasa Inggris, sehingga mereka tidak kerepotan berkomunikasi dengan orang-orang disana.
Promosi album kedua mereka dimulai dengan penampilan di Mnet Countdown pada tanggal 23 April 2009, dengan intro "What Time Is It Now" disusul dengan "Again & Again". Pada tanggal 9 May 2009 mereka berhasil memenangkan Mutizen Song pertama mereka dan sempat bertahan selama 3 minggu dan membuat mereka mendapatkan Triple Crown.
Promosi dilanjutkan dengan merilis single kedua "니가 밉다 (I Hate You)" di Mnet Countdown pada awal bulan Juli. Mereka sempat melakukan tur ke Thailand untuk promosi album kedua, dan tak lama kemudian mendapatkan Triple Crown lagi karena berhasil menduduki #1 selama berminggu-minggu.

Dua bulan yang lalu, 2PM baru saja membuat reality show sendiri yang bernama "Wild Bunny", disini mereka seolah-olah diberi kesempatan untuk "kabur" dari image artis mereka dan melakukan 10 hal yang belum pernah dilakukan seorang artis.



Selain aktif di dunia musik, beberapa anggota 2PM aktif di berbagai acara TV. Seperti Taecyeon dan Wooyoung yang menjadi MC acara TV SBS Inkigayo, dan Nichkhun yang menjadi delegasi Tourism Thailand.

Berikut ini adalah profil singkat anggota 2PM:

Jaebeom (재범)
Nama Lengkap: Park Jaebeom (박재범)
Tanggal Lahir: April 25, 1987
Posisi: Leader, vokalis, rapper
Leader dari 2PM, seringkali dipanggil "Leadja" atau Jay. Lahir dan besar di Seattle, Washington. Tidak heran kemampuan bahasa Inggrisnya begitu lancar. Jago b-boy dan akrobat, sehingga dialah yang menjadi "guru" b-boy anggota lainnya.

Junsu (준수)
Nama Lengkap: Kim Junsu (김준수)
Tanggal Lahir: Januari 15, 1988
Posisi: Lead vocal

Nichkhun (닉쿤)
Nama Lengkap: Nichkhun Buck Horvejkul
Tanggal Lahir: Juni 24, 1988
Posisi: Vokalis
Dijuluki "Thai Prince". Nichkhun adalah campuran Cina dan Thailand, dikenal dengan "Wink Machine" karena kedipannya seringkali membuat para wanita "pingsan".

Taecyeon (택연)
Nama Lengkap: Ok Taecyeon (옥택연)
Tanggal Lahir: 27 Desember, 1988
Posisi: Main rapper, vokalis
Keahlian berbahasa Inggrisnya bersaing dengan Jaebum, karena setelah lahir di Seoul, Taec--begitu panggilan akrabnya--langsung migrasi ke Bedford, Massachusetts. Dijuluki "The Beast" karena badannya tinggi besar dan suaranya berat. Coba saja dengar bagian rap-nya di lagu "니가 밉다 (I Hate You)".

Wooyoung (우영)
Nama Lengkap: Jang Wooyoung (장우영)
Tanggal Lahir: April 30, 1989
Posisi: Vokalis

Junho (준호)
Nama Lengkap: Lee Junho (이 준호)
Tanggal Lahir: Januari 25, 1990
Posisi: Vokalis

Chansung (찬성)
Nama Lengkap: Hwang Chansung (황찬성)
Tanggal Lahir: Februari 11, 1990
Posisi: Vokalis, rapper



bonus! bagi yang tertarik melihat live performance 2PM, diatas adalah penampilan mereka di Mnet 20S Award. selamat menonton :)

sumber: Wikipedia, YouTube, Asian Fanatics

ada sesuatu di pesisir pantai Cornwall...

Judul Buku : Lima Sekawan Dalam Lorong Pencoleng
Penulis : Enid Blyton
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 247 halaman

Anda pasti tahu Enid Blyton, kan? Pengarang novel Lima Sekawan itu sudah terkenal sejak zaman orangtua kita remaja. Buku ini merupakan kisah petualangan Lima Sekawan yang ke-12. Ceritanya dikemas dalam alur yang menarik, sehingga dapat menarik pembaca ke dalam ceritanya. Bahasa yang digunakan dalam cerita ini juga enak dibaca dan mudah dimengerti.
Bagi penggemar cerita petualangan yang ringan, ini adalah buku yang patut anda baca. Ceritanya memberikan suasana seru namun enak dibaca.

Dalam buku ini, lima sekawan—yang terdiri dari 3 kakak beradik Julian, Dick, Anne, saudara mereka George, dan anjing peliharaannya Timmy—pergi berlibur ke daerah pesisir Cornwall. Mereka berangkat kesana dengan harapan untuk bersenang-senang, tanpa mencari-cari keanehan atau bertualang.
Sesampainya di sana, mereka turun di Halte Polwilly dan langsung menuju Tremannon Farm, tempat dimana mereka akan tinggal disana. Tremannon Farm dimiliki oleh sepasang suami isti yaitu Pak Penruthlan & Bu Penruthlan.
Selama disana, mereka berteman dengan anak kecil bernama Yan dan kakeknya. Terdengar berita bahwa dahulu kala di daerah pesisir Cornwall adalah tempat kaum pencoleng. Mereka sering menyalakan lampu mercusuar palsu, supaya kapal-kapal yang lewat tertipu lalu mendekat ke pantai—sehingga kapal itu berbenturan dengan karang yang banyak bertebaran disana.

Keesokan harinya, lima sekawan itu diajak oleh Yan & kakeknya untuk melihat mercusuar palsu itu. Letaknya diatas bukit tidak jauh dari Tremannon Farm, dan memang benar, mercusuar itu sudah sangat tua dan hanya bisa dilihat dari tempat tertentu dari bukit itu. Tidak bisa dilihat dari sembarang tempat.
Tremannon Farm sering kedatangan band yang bernama The Barneys, band ini melakukan tur sekeliling desa dengan menampilkan pertunjukan di lumbung.
Pertama kali melihat anggota The Barneys, pada lima sekawan mulai curiga dengan penampilannya, apalagi si Bos. Namun mereka tertarik dengan Clopper, kuda yang menjadi pusat perhatian tiap kali The Barneys tampil.

Beberapa malam sebelum The Barneys tampil, Dick & Julian sempat melihat Pak Penruthlan—yang mereka curigai—merogoh-rogoh baju yang digantung di kamar ganti The Barneys. Mulai saat itu mereka curiga Pak Penruthlan ada kaitannya dengan adanya para pencoleng. Mereka pun setuju bahwa mereka akan pergi ke mercusuar tua itu keesokan harinya untuk mencari tahu rahasia para pencoleng.
Ternyata mercusuar itu sudah sangat tua, dan ketika mereka susuri lagi, ada jalan rahasia yang akhirnya menuju ke sebuah gua. Tidak mereka sadari bahwa ada orang yang mengikuti mereka semenjak di mercusuar, orang itu kemudian mengunci mereka di dalam gua. Mereka memutuskan untuk mengecek peti-peti dan koper yang berada di gua itu, isinya kosong. Namun mereka yakin bahwa peti inilah yang membawa barang-barang para pencoleng.
Lama mereka menunggu bantuan di dalam gua, tiba-tiba Timmy si anjing mulai bertingkah. Ia mengendus-endus pintu. Ternyata ada seseorang diluar sana. Dan ternyata orang itu adalah Yan, si anak kecil.

Yan pun berhasil membawa mereka keluar dari gua, tentunya melewati lorong pencoleng, yang sudah lama ingin mereka selidiki. Disana mereka melihat Pak Penruthlan menaiki motorboat, makin curiga lah mereka dengan Pak Penruthlan. Karena hari sudah malam, mereka pun kembali ke rumah. Di jalan pulang, mereka bertemu Bos, mereka pun bertanya-tanya apa yang Bos lakukan di jam semalam ini.
Sesampainya dirumah, mereka langsung bercerita tentang apa yang mereka temukan hari ini, mulai dari menemukan gua rahasia hingga melihat Pak Penruthlan di lorong pencoleng yang kemudian mereka mencurigai Pak Penruthlan ada kaitannya dengan para pencoleng. Namun Bu Penruthlan marah besar mendengar hal itu.
Dugaan lima sekawan salah besar, justru Pak Penruthlan setiap malam menjaga Tremannon Farm dari para pencoleng. Maka itu ia sering menaiki motorboat dan jalan-jalan mengelilingi Tremannon Farm pada saat malam hari. Pak Penruthlan sudah menyelidiki hal ini sejak The Barneys datang ke Tremannon Farm.

Esoknya, tepat saat pertunjukan The Barneys, lima sekawan dan Pak Penruthlan menyusun rencana untuk menyelidiki barang-barang bawaan The Barneys.
Ternyata, Clopper lah yang menjadi tempat penyelundupan untuk barang-barang yang dibawa The Barneys, yaitu narkotika. Menjelaskan bahwa mengapa Clopper harus selalu dijaga oleh Bos, tidak boleh oleh orang lain. Karena jika Clopper jatuh ke tangan orang yang salah, bisa langsung terbongkar kedok The Barneys sebagai para pencoleng.

Buku ini adalah lanjutan petualangan lima sekawan di buku “Lima Sekawan Dan Sarjana Misterius”. Tetap mempertahankan unsur petualangan yang ringan dibaca namun dapat membawa pembaca terbawa suasanya yang sedang terjadi di dalam buku. Termasuk buku terjemahan dari buku aslinya yang berbahasa Inggris, jadi menurut saya bahasa Indonesianya agak sedikit baku.
Namun secara keseluruhan, buku ini adalah buku yang patut dibaca, terutama untuk penggemar serial “Lima Sekawan”.

Sunday, August 9, 2009

this is your captain speaking




thankyou for wishing me luck, kangin oppa :D



OHAI THAR!
welcome to my blog. well, it's a task blog actually.
will not post anyother than task given by my teacher.

enjoy.