Saturday, September 26, 2009

ada sesuatu di pesisir pantai Cornwall...

Judul Buku : Lima Sekawan Dalam Lorong Pencoleng
Penulis : Enid Blyton
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 247 halaman

Anda pasti tahu Enid Blyton, kan? Pengarang novel Lima Sekawan itu sudah terkenal sejak zaman orangtua kita remaja. Buku ini merupakan kisah petualangan Lima Sekawan yang ke-12. Ceritanya dikemas dalam alur yang menarik, sehingga dapat menarik pembaca ke dalam ceritanya. Bahasa yang digunakan dalam cerita ini juga enak dibaca dan mudah dimengerti.
Bagi penggemar cerita petualangan yang ringan, ini adalah buku yang patut anda baca. Ceritanya memberikan suasana seru namun enak dibaca.

Dalam buku ini, lima sekawan—yang terdiri dari 3 kakak beradik Julian, Dick, Anne, saudara mereka George, dan anjing peliharaannya Timmy—pergi berlibur ke daerah pesisir Cornwall. Mereka berangkat kesana dengan harapan untuk bersenang-senang, tanpa mencari-cari keanehan atau bertualang.
Sesampainya di sana, mereka turun di Halte Polwilly dan langsung menuju Tremannon Farm, tempat dimana mereka akan tinggal disana. Tremannon Farm dimiliki oleh sepasang suami isti yaitu Pak Penruthlan & Bu Penruthlan.
Selama disana, mereka berteman dengan anak kecil bernama Yan dan kakeknya. Terdengar berita bahwa dahulu kala di daerah pesisir Cornwall adalah tempat kaum pencoleng. Mereka sering menyalakan lampu mercusuar palsu, supaya kapal-kapal yang lewat tertipu lalu mendekat ke pantai—sehingga kapal itu berbenturan dengan karang yang banyak bertebaran disana.

Keesokan harinya, lima sekawan itu diajak oleh Yan & kakeknya untuk melihat mercusuar palsu itu. Letaknya diatas bukit tidak jauh dari Tremannon Farm, dan memang benar, mercusuar itu sudah sangat tua dan hanya bisa dilihat dari tempat tertentu dari bukit itu. Tidak bisa dilihat dari sembarang tempat.
Tremannon Farm sering kedatangan band yang bernama The Barneys, band ini melakukan tur sekeliling desa dengan menampilkan pertunjukan di lumbung.
Pertama kali melihat anggota The Barneys, pada lima sekawan mulai curiga dengan penampilannya, apalagi si Bos. Namun mereka tertarik dengan Clopper, kuda yang menjadi pusat perhatian tiap kali The Barneys tampil.

Beberapa malam sebelum The Barneys tampil, Dick & Julian sempat melihat Pak Penruthlan—yang mereka curigai—merogoh-rogoh baju yang digantung di kamar ganti The Barneys. Mulai saat itu mereka curiga Pak Penruthlan ada kaitannya dengan adanya para pencoleng. Mereka pun setuju bahwa mereka akan pergi ke mercusuar tua itu keesokan harinya untuk mencari tahu rahasia para pencoleng.
Ternyata mercusuar itu sudah sangat tua, dan ketika mereka susuri lagi, ada jalan rahasia yang akhirnya menuju ke sebuah gua. Tidak mereka sadari bahwa ada orang yang mengikuti mereka semenjak di mercusuar, orang itu kemudian mengunci mereka di dalam gua. Mereka memutuskan untuk mengecek peti-peti dan koper yang berada di gua itu, isinya kosong. Namun mereka yakin bahwa peti inilah yang membawa barang-barang para pencoleng.
Lama mereka menunggu bantuan di dalam gua, tiba-tiba Timmy si anjing mulai bertingkah. Ia mengendus-endus pintu. Ternyata ada seseorang diluar sana. Dan ternyata orang itu adalah Yan, si anak kecil.

Yan pun berhasil membawa mereka keluar dari gua, tentunya melewati lorong pencoleng, yang sudah lama ingin mereka selidiki. Disana mereka melihat Pak Penruthlan menaiki motorboat, makin curiga lah mereka dengan Pak Penruthlan. Karena hari sudah malam, mereka pun kembali ke rumah. Di jalan pulang, mereka bertemu Bos, mereka pun bertanya-tanya apa yang Bos lakukan di jam semalam ini.
Sesampainya dirumah, mereka langsung bercerita tentang apa yang mereka temukan hari ini, mulai dari menemukan gua rahasia hingga melihat Pak Penruthlan di lorong pencoleng yang kemudian mereka mencurigai Pak Penruthlan ada kaitannya dengan para pencoleng. Namun Bu Penruthlan marah besar mendengar hal itu.
Dugaan lima sekawan salah besar, justru Pak Penruthlan setiap malam menjaga Tremannon Farm dari para pencoleng. Maka itu ia sering menaiki motorboat dan jalan-jalan mengelilingi Tremannon Farm pada saat malam hari. Pak Penruthlan sudah menyelidiki hal ini sejak The Barneys datang ke Tremannon Farm.

Esoknya, tepat saat pertunjukan The Barneys, lima sekawan dan Pak Penruthlan menyusun rencana untuk menyelidiki barang-barang bawaan The Barneys.
Ternyata, Clopper lah yang menjadi tempat penyelundupan untuk barang-barang yang dibawa The Barneys, yaitu narkotika. Menjelaskan bahwa mengapa Clopper harus selalu dijaga oleh Bos, tidak boleh oleh orang lain. Karena jika Clopper jatuh ke tangan orang yang salah, bisa langsung terbongkar kedok The Barneys sebagai para pencoleng.

Buku ini adalah lanjutan petualangan lima sekawan di buku “Lima Sekawan Dan Sarjana Misterius”. Tetap mempertahankan unsur petualangan yang ringan dibaca namun dapat membawa pembaca terbawa suasanya yang sedang terjadi di dalam buku. Termasuk buku terjemahan dari buku aslinya yang berbahasa Inggris, jadi menurut saya bahasa Indonesianya agak sedikit baku.
Namun secara keseluruhan, buku ini adalah buku yang patut dibaca, terutama untuk penggemar serial “Lima Sekawan”.

No comments:

Post a Comment